Mediasanjaya.com, TENGGARONG – Di tengah keheningan pedesaan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, terdapat sebuah desa yang menyimpan luka sejarah perjuangan. Desa Loh Sumber, dengan tugu peringatan dan lubang-lubang bekas pembantaian, menjadi saksi bisu tragedi masa lalu. Namun, kini desa ini bertransformasi, menawarkan harapan baru sebagai pusat wisata edukasi dan agrowisata.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, Jumat (7/6/2024), mengungkapkan visi desanya.
“Kami tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menghormati para pahlawan dengan memberikan pelajaran berharga bagi generasi muda,” katanya.
Desa ini kini mengusung konsep wisata edukasi yang memadukan nilai sejarah dan kearifan lokal, mengajak pengunjung untuk menyelami kisah perjuangan dan budaya masyarakat setempat.
![](http://mediasanjaya.com/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-13-at-06.02.54_a7561471.jpg)
Taman agrowisata yang sempat terlantar, kini dibangkitkan kembali. Wisatawan diajak untuk mengalami langsung kegiatan pertanian, merasakan hasil panen segar, dan mempelajari proses pengolahannya.
“Kami ingin Desa Loh Sumber menjadi destinasi yang tidak hanya menarik tetapi juga edukatif,” ujar Sukirno.
Pengembangan wisata ini bertujuan untuk melestarikan sejarah dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, diharapkan akan tercipta lapangan pekerjaan baru dan pendapatan warga meningkat.
Langkah maju Desa Loh Sumber ini patut diapresiasi. Dengan memadukan wisata sejarah dan agrowisata, desa ini menunjukkan potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang unik dan berkelanjutan. Desa ini juga menjadi contoh bagaimana sebuah komunitas dapat bangkit dari masa lalu dan menatap masa depan dengan penuh optimisme.(Adv/Dispar Kukar)